KENDARI, NULISPRENEUR.COM – Siapa yang tidak kenal dengan dr. Richard Lee? Dokter yang satu ini bukan hanya dikenal sebagai pendiri Klinik Kecantikan Athena dan pemilik Athena Group Industri, tetapi juga sebagai konten kreator edukatif di YouTube dan Instagram.
Pria yang dikabarkan telah menjadi mualaf ini sering membagikan informasi tentang penggunaan produk kecantikan alami serta bahaya skincare abal-abal.
Kesuksesan dr. Richard Lee dalam membangun bisnisnya tentu tidak terjadi begitu saja. Berbekal ilmu sebagai dokter serta pengalaman bekerja di perusahaan besar, ia berhasil mengembangkan 18 klinik kecantikan yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia dan memiliki satu pabrik skincare.
Dalam wawancara di kanal YouTube Tom MC Ifle Channel yang dikutip dari ukmindonesia.id, dr. Richard Lee mengungkapkan bahwa kunci utama keberhasilan bisnis terletak pada sistem manajemen yang solid. Tanpa manajemen yang baik, sebuah bisnis akan sulit bertahan dalam jangka panjang
Lantas, strategi apa saja yang diterapkan oleh dr. Richard Lee dalam mengembangkan usahanya? Simak ulasannya berikut ini!
1. Manajemen Keuangan yang Sehat
Menurut dr. Richard Lee, banyak bisnis gagal karena manajemen keuangan yang berantakan. Salah satu kesalahan fatal adalah mencampurkan rekening pribadi dengan rekening bisnis.
Padahal, memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan sangat penting untuk memantau arus kas, menghitung keuntungan dan kerugian, serta memudahkan proses pengambilan keputusan.
#SobatPreneur yang sedang membangun bisnis, yuk mulai disiplin dalam mengelola keuangan agar usaha tetap stabil dan berkembang!
2. Media Sosial: Kunci Sukses Pemasaran
Di era digital, pemasaran tidak cukup hanya mengandalkan endorsement. Dr. Richard Lee menegaskan bahwa media sosial adalah alat promosi paling efektif karena dapat menjangkau banyak calon pelanggan.
Agar akun media sosial bisnis berkembang, meningkatkan traffic menjadi prioritas utama. Salah satu caranya adalah dengan mengelola konten secara konsisten. Meski endorsement tetap digunakan, memilih influencer yang tepat juga menjadi tantangan tersendiri karena biaya yang besar.
Karena itu #SobatPreneur, fokus utama harus tetap pada konten berkualitas dan pelayanan terbaik.
BACA JUGA: Memulai dari Nol, CEO Alhamra Indonesia Berdayakan Properti Syariah
3. Kolaborasi dengan Sosok yang Tepat
Kolaborasi adalah salah satu strategi marketing yang diterapkan oleh dr. Richard Lee, terutama dalam memilih Brand Ambassador (BA). Berbeda dengan klinik lain, Klinik Athena hanya memiliki lima BA, yaitu Inge Anugerah, Inara Rusli, Hotman Paris, Ustadz Dennis Lim, dan dr. Richard Lee sendiri.
Pemilihan BA ini bukan tanpa alasan. Mereka dipilih berdasarkan cerita hidup yang inspiratif yang dapat meningkatkan engagement bisnis dan membangun citra positif di masyarakat.
Nah #SobatPreneur, jika ingin membangun brand yang kuat, pilihlah mitra kolaborasi yang sejalan dengan visi bisnis agar dampaknya maksimal!
4. Branding yang Berbeda dari Kompetitor
Kebanyakan bisnis klinik kecantikan menonjolkan produk atau teknologi yang digunakan. Namun, Klinik Athena justru fokus pada pelatihan dokter sebagai kekuatan utama.
Setiap dokter yang bergabung mendapatkan pelatihan langsung dari dr. Richard Lee selama enam bulan. Materi pelatihannya mencakup treatment, marketing, bisnis, pelayanan online, dan pembuatan konten. Dengan strategi ini, setiap cabang Klinik Athena dapat berjalan secara mandiri tanpa bergantung langsung pada dr. Richard Lee.
5. Strategi Flexing untuk Menarik Mitra
Dalam mengembangkan dr. Hen Clinic, anak usaha Athena Group Industri, dr. Richard Lee menggunakan strategi flexing. Strategi ini bertujuan untuk menampilkan pencapaian bisnis guna menarik lebih banyak calon mitra. Hasilnya? Hingga saat ini, lebih dari 3.000 mitra telah bergabung dengan dr. Hen Clinic!
Bagi #SobatPreneur yang ingin menarik mitra bisnis, pastikan untuk membangun citra bisnis yang solid dan memperlihatkan hasil nyata yang bisa diperoleh oleh calon mitra.
BACA JUGA: Wanita Inspiratif di Balik Gerakan Dakwah Inklusif Majelis Taklim Al Khansa Khairunnisa
6. Hati-Hati dalam Ekspansi
Meski bisnisnya berkembang pesat, dr. Richard Lee tidak gegabah dalam membuka cabang baru. Prinsipnya, ekspansi hanya dilakukan jika portofolio bisnis stabil dan pertumbuhan usaha sudah cukup kuat.
Banyak pebisnis terlalu bersemangat membuka cabang tanpa memastikan kestabilan bisnis utama. Akibatnya, mereka kesulitan mempertahankan kualitas dan akhirnya gagal berkembang. Jadi, pastikan bisnis sudah mapan sebelum melakukan ekspansi besar-besaran.
Nah #SobatPreneur, meskipun model bisnis kita mungkin berbeda, beberapa strategi dari dr. Richard Lee bisa menjadi inspirasi dalam mengembangkan usaha.
Inspirasi dari dr. Richard Lee itu bisa kita coba mulai dari manajemen keuangan yang baik, pemanfaatan media sosial, kolaborasi yang tepat, branding yang unik, hingga strategi ekspansi yang matang. ***
Editor: Fitrah Nugraha
Post Comment