KENDARI, NULISPRENEUR.COM – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara menggelar Media Gathering dengan menghadirkan M. Fajar Marta, editor senior Kompas sekaligus pengajar di Kompas Institut, Rabu (12/2/2024).
Dalam kesempatan ini, Fajar membagikan berbagai tips dan trik menulis artikel serta berita ekonomi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Menurut Fajar, berita ekonomi sering kali dianggap kurang menarik bagi masyarakat awam dibandingkan berita politik atau kriminal. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan istilah teknis yang sulit dipahami, banyaknya angka dalam teks berita, serta kurangnya upaya untuk menghubungkan informasi ekonomi dengan kehidupan sehari-hari pembaca.
Dalam sesi pemaparannya, M. Fajar Marta membagikan enam prinsip utama yang dapat membuat berita ekonomi lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
BACA JUGA: Sherly Annavita Rahmi Bakal Hadiri Seminar Nasional dan Pelatihan Public Speaking di Kendari
Pertama, berita ekonomi harus memberi perspektif ruang dan waktu, sehingga pembaca dapat memahami konteks informasi yang disampaikan dan melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, menggunakan angka dalam bentuk grafik atau tabel menjadi cara efektif untuk menggambarkan tren ekonomi. Penyajian visual ini membantu pembaca mencerna data dengan lebih cepat dan jelas dibandingkan sekadar menampilkan angka dalam teks.
Ketiga, penting bagi jurnalis untuk memberikan makna terhadap angka-angka, agar tidak hanya menjadi sekumpulan data statistik yang kering, tetapi memiliki interpretasi yang berguna bagi pembaca.
Keempat, berita ekonomi yang menarik harus mampu menjelaskan rangkaian sebab-akibat dalam suatu peristiwa ekonomi. Dengan begitu, pembaca dapat memahami bagaimana suatu fenomena terjadi dan dampaknya terhadap sektor lain.
Kelima, berita ekonomi sebaiknya dikaitkan dengan masyarakat umum sebagai pengguna akhir (end user). Dengan menghubungkan informasi ekonomi ke kehidupan sehari-hari, pembaca akan lebih mudah memahami dan merasakan relevansi berita tersebut dengan kondisi mereka.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, jurnalis dapat menghadirkan berita ekonomi yang lebih menarik, mudah dicerna, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu, ia juga menyoroti beberapa kesalahan umum dalam penulisan berita ekonomi, seperti penggunaan persen dan basis poin yang kurang tepat, tidak mengonversi nilai valuta asing ke rupiah, serta kurang memperhatikan konteks dan tren dalam analisis data.
Acara ini menjadi ajang bagi para jurnalis di Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melaporkan berita ekonomi secara lebih menarik dan informatif bagi pembaca.
Melalui Media Gathering yang dihadiri Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya ini, diharapkan kualitas pemberitaan ekonomi dapat semakin baik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. ***
Editor: Fitrah Nugraha
Post Comment