KENDARI, NULISPRENEUR.COM – Memulai bisnis tanpa modal riba bukanlah hal mustahil. Ustadz La Mimin, SE, seorang pengusaha sukses di bidang agrowisata dan properti syariah, telah membuktikannya.
Sejak 2014, Ustadz La Mimin berhasil membangun properti syariah pertama di Sulawesi Tenggara, semuanya tanpa melibatkan riba, yang kemudian disusul pengembangan Agrowisata California di Tanea-Cialam Jaya, Kabupaten Konawe Selatan pada 2020 lalu.
Sebagai Ketua DPW Sultra Asosiasi Properti Muslim Indonesia (APMI), Ustadz La Mimin menekankan pentingnya menjalankan bisnis sesuai prinsip syariah. Ia mengingatkan bahwa riba adalah salah satu larangan besar dalam Islam.
“Bahaya riba itu sangat besar, bahkan Nabi Muhammad SAW mengibaratkannya seperti berzina dengan ibu kandung sendiri atau berzina sebanyak 36 kali. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjauhi riba dalam menjalankan bisnis,” tegasnya.
BACA JUGA: Owner Bebek Gurih Sulawesi Ungkap Strategi Kolaborasi Bisnis Agar Tetap Awet
Menurutnya, bisnis tidak selalu harus dimulai dengan modal uang. Yang terpenting adalah memanfaatkan keahlian yang dimiliki.
“Tanyakan pada diri sendiri apa yang menjadi minat dan keahlian kita. Itu adalah langkah awal yang bisa menjadi pondasi bisnis tanpa modal besar,” jelasnya.
Ia menyarankan agar calon pengusaha fokus pada bidang yang mereka kuasai, daripada tergoda mencoba bisnis yang sedang tren namun tidak sesuai dengan kemampuan mereka.
“Setiap orang memiliki keahlian unik. Fokuslah pada itu, jangan mudah tergiur dengan bisnis orang lain, karena belum tentu kita mampu di bidang tersebut,” ujarnya.
Dalam menjalankan usahanya, Ustadz La Mimin menggunakan sistem bagi hasil (mudharabah) dan kemitraan syariah (musyarakah) yang sesuai dengan prinsip Islam.
BACA JUGA: Memulai dari Nol, CEO Alhamra Indonesia Berdayakan Properti Syariah
Ia mencontohkan bahwa bisnis bisa dimulai dengan menawarkan jasa atau keterampilan terlebih dahulu, seperti menjadi konsultan, reseller, atau dropshipper yang tidak memerlukan modal besar.
Promosi bukan hanya soal memasarkan produk, tetapi juga memastikan bahwa produk tersebut membawa manfaat bagi konsumen dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Ustadz La Mimin menyarankan pengusaha untuk menggunakan media sosial sebagai sarana promosi dengan cara yang jujur dan tidak berlebihan. Ia juga menekankan bahwa bisnis yang dijalankan dengan kejujuran dan niat karena Allah akan lebih berkah dan bertahan lama.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, siapa pun bisa memulai bisnis tanpa harus terjerumus dalam jeratan riba. ***
Editor: Fitrah Nugraha
Post Comment