GPEI Sultra Bakal Gelar Diskusi Eksportir Kelapa: Membangun Ekosistem Ekonomi Berkelanjutan

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Sebuah diskusi bertajuk “Ngabuburit: Hilirisasi Komoditas Kelapa di Sultra Membangun Ekosistem Berkelanjutan” akan digelar oleh Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama mitra strategisnya.

Acara yang dijadwalkan pada Rabu, 19 Maret 2025, di Sakeca Lounge, Plaza Inn ini akan dihadiri oleh pelaku UMKM, eksportir, serta sejumlah pihak terkait seperti Kadin Sulawesi Tenggara dan Balai Karantina Sulawesi Tenggara.

Diskusi ini akan menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk mengeksplorasi peluang dan strategi dalam mengembangkan industri kelapa lokal yang berkelanjutan.

Ketua GPEI Provinsi Sulawesi Tenggara, Sastra Alamsyah, menegaskan bahwa hilirisasi komoditas kelapa berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sulawesi Tenggara memiliki potensi luar biasa dalam produksi kelapa. Jika kita bisa memaksimalkan hilirisasi, bukan hanya produk mentah yang diekspor, tetapi juga produk olahan bernilai tambah seperti minyak kelapa, serabut kelapa, dan arang aktif. Ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan membuka lapangan kerja baru,” ujarnya dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (12/3/2025).

BACA JUGA: Owner Ayam Goreng Bang Awal Bagikan Tips Bisnis Bertumbuh di Talk Show Pengusaha Muslim Kendari

Sastra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Sultra, menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga terkait untuk menciptakan ekosistem industri kelapa yang berkelanjutan.

“Acara ini menjadi kesempatan berharga bagi kita untuk berbagi wawasan dan memperkuat sinergi antara berbagai pihak. Dengan kerjasama yang solid, Sulawesi Tenggara dapat menjadi pusat produksi dan hilirisasi kelapa yang kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Selain diskusi, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung produk-produk turunan kelapa yang telah dikembangkan, seperti minyak kelapa murni, produk serabut kelapa untuk industri, hingga arang aktif untuk kebutuhan ekspor.

Dengan semangat “Satukan Hati, Bangkitkan Ekonomi Sulawesi Tenggara”, Sastra berharap acara ini akan menjadi langkah awal kebangkitan industri kelapa di daerah ini.

“Dengan regulasi yang tepat dan akses pasar yang lebih luas, produk turunan kelapa dari Sulawesi Tenggara akan mampu bersaing di pasar global,” tutup Sastra Alamsyah. ***

Editor: Fitrah Nugraha

Post Comment